"Kamera terbaik adalah kamera yang ada di tangan Anda di saat yang tepat dengan skill yang tepat." - Arbain Rambey
Camera phone is so important, you might not want to leave it at home. So do I :D Rasanya mati gaya ya kalau nggak bawa ponsel ke mana-mana. Apalagi kalau kita memang suka sekali memotret makanan dengan kamera ponsel.
Makan lotek, cekrek. Minum es teh manis, cekrek. Lihat cowok kece, cekrek. #eh Abaikan yang terakhir ya. Hihihi :D
Pokoknya sekarang ini fotografi makanan telah berkembang sedemikian rupa. Setiap orang selaluberdoa memotret makanannya sebelum dimakan, lalu mengunggahnya di media sosial. Wajar, kok. Ponsel memang gadget yang paling mudah dibawa. Kita juga ingin mengabadikan kelezatan makanan. Apalagi ada Instagram, yang punya fitur-fitur menarik.
Pokoknya sekarang ini fotografi makanan telah berkembang sedemikian rupa. Setiap orang selalu
Nah, biar foto makanan kita lebih enak dipandang (selezat rasa aslinya) dan sekeren food blogger beken (at least mendekati lah ya :D), ada baiknya kita menguasai dasar fotografi makanan dulu. Seperti kata Mbak Riana Ambarsari,
"Jika kita memahami dasar-dasar fotografi, kita bisa memotret apapun, dalam kondisi apapun, dengan kamera apapun, dengan hasil maksimal."
By the way, selama ini saya memang lebih sering menggunakan kamera ponsel saya untuk memotret makanan baik di rumah atau di resto. Kebetulan kamera saya punya fitur auto fokus, sehingga menghasilkan efek bokeh. Dan beberapa kali pula saya dan kamera ponsel saya itu memenangi lomba foto kecil-kecilan loh :D
Cocotte de Summon |
Jadi, berikut adalah hal-hal yang dasar yang perlu diperhatikan sebelum memotret makanan yang saya rangkum dari pengalaman (yang secuil remahan cheese cake) dari mengikuti workshop, membaca buku dan praktek.
- Love The Food. Gimana kita mau bisa menghasilkan foto makanan yang bagus kalau kita tidak punya penghargaan atas makanan itu sendiri, kalau kita nggak tahu nama makanan, bahan-bahannya bahkan sejarah makanannya itu sendiri. Fotografi makanan adalah makanan itu sendiri. Ada gairah, kecintaan dan penghargaan di setiap foto yang kita ambil. Bahkan kata Putra Agung (The Food Xplorer), harus ada koneksi antara makanan dan kita.
The Love of Food - Persiapan. Meski memotret makanan 'hanya' dengan kamera ponsel, kita perlu melakukan persiapan. Kita perlu tahu soal konsep, styling, komposisi dan penggunaan properti yang tepat. Lindy Sez yang kenal dari kursus fotografi makanan daring mengatakan bahwa, "Our (food) photo should tell a story." Maksudnya, foto kita harus 'bercerita'. Nah ini bagian yang agak susah menurut saya :) Sedikit-sedikit bolehlah berinvestasi pada piring, gelas, sendok garpu dan alat-alat makan lainnya. Semuanya demi hasil foto memuaskan. #halah :D Itu kalau memotret makanan di rumah. Bagaimana kalau harus memotret makanan di resto atau kafe? Hmm, pakai saja barang-barang yang ada di sekitarmu. Pinjem dulu makanan teman, atur gelas dan sendok garpu, lalu klik! Jangan lupa, memotret makanan nggak harus tampilannya clean, berantakan dikit tapi tetap cantik juga enak kok dilihat. Sekarang ini malah sedang nge-trend tampilan yang messy.
- Kenali Kamera Ponselmu. Ini merupakan hal penting, loh. Bukan saja mengenal spesifikasi kamera dan fitur-fitur editing foto bawaan, tapi juga mengenal kapan dan bagaimana kamera ponsel kita bekerja dengan baik. Kalau saya perhatikan, banyak yang belum tahu cara memotret secara fokus pada satu objek dengan kamera ponselnya. Padahal, ponselnya canggih dan tinggal menyentuh layar ponsel Caranya? Rajin-rajinlah memotret dengan kamera ponselmu. Semakin sering kamu memotret dengan kamera ponselmu, semakin kamu mengenalnya sedekat dirimu mengenal mantanmu. #eh Misalnya, memotretlah dalam waktu yang berbeda dengan styling dan konsep yang berbeda pula. Jangan lupa, dari berbagai angle juga ya. Dari sana kamu akan tahu kekurangan dan kelebihan kamera ponselmu ;)
- You Need To Be Clean and Neat. Yup, jaga lensa ponsel tetap bersih dan rapi. Lensa yang kotor akan menghasilkan foto yang tidak fokus. Jangan lupa bahwa lensa adalah mata kamera jadi jaga agar tetap bersih dan tidak tergores. Ini juga tugas buat saya yang kalau mau motret makanan masih lupa membersihkan lensa dan meletakkan ponsel di mana saja -_-
- Style. Do it with style or nothing at all. Ini sih peringatan untuk diri sendiri. Maksudnya begini, biar tampilan makananmu menarik ketika di media sosial, atur dulu dan gunakan props foto yang ada, jangan asal jepret. Kamu tahu makanan itu enak, tapi followermu kan nggak ikut nyicipin. Jadi atur supaya kelezatan makananmu 'terbaca', 'terasa' oleh penikmat fotomu. Tinggal geser dikit, atur sana, atur sini dan taraaa, kamu akan mendapatkan foto kece. Ada beberapa makanan yang lebih bagus ketika tidak tampil sesuai tampilan aslinya. Misalnya nih, soto ayam dengan kuah yang melimpah. Enak? Banget. Tapi kalau dipotret, tampilannya kurang bagus.Sama dengan laksa di bawah ini. Saya ingin semua komponen laksa terlihat, baru kuahnya disiram pelan-pelan. Ini tips yang saya pelajari dari Riana Ambarsari dalam bukunya Motret Makanan itu Gampang!
Laksa - Komposisi. Nah, yang ini agak rumit tapi mari dipermudah saja, toh kita sama-sama belajar :D Jadi begini, di dalam fotografi dikenal rule of thirds yang umum menjadi patokan para fotografer untuk menghasilkan foto yang pengaturan letaknya memuaskan mata yang memandang. Berikut adalah pengertian rule of third yang sayya kutip dari buku Riana Ambarsari, "rule of third atau aturan sepertiga adalah panduan komposisi yang lazim digunakan di banyak bidang. Rule of third, bayangkan bidang foto terbagi menjadi tiga bagian vertikal dan horizontal." Nah, menurut pembagian inilah kita mengatur komposisi.
Rule of Third - Angle. Angle (katanya) berkaitan dengan komposisi. Sebagai food photographer wanna be, saya sih manut saja. Hihihi. Menurut Ika Rahma dari dapur Hangus di gelaran Food Photography Talk Show di Ur Flavor Market baru-baru ini, ada tiga macam angle, yaitu angle 30-40 derajat, eye level angle dan bird eye's view. Lebih detail tentang komposisi dan detail akan dibahas di postingan yang berbeda :)
Es Teh Manis (difoto dari angle 30 - 40 derajat)
Hot and Spicy Chicken Wings (dari angle bird's eye view) - Aplikasi Editing. Wah kalau ngobrolin dan ngulik yang ini seru banget (setidaknya bagi saya dan sahabat saya yang juga fotografer). Apa sih aplikasi untuk mengedit foto favoritmu? Saya sendiri memakai Snapseed dan Photo Editor. Untuk watermark masih mengandalkan Phonto. Sementara untuk kolase, masih pakai Picsart. Dan tentu saja Instagram! Sebetulnya tidak banyak feature yang saya ubah (edit). Untuk Picarts, Photo Editor dan Snapseed misalnya, saya selalu menghindari filter foto yang bikin hasil malah kurang oke. Biasanya sih yang pakai adalah aplikasi ketajaman dan cahaya. Lain kali saya akan mengundang Vivera Siregar untuk ngobrolin tentang aplikasi (gratis) ini di postingan berbeda ya!
Aplikasi Food Photography di Ponsel Saya - Pemilihan Filter. Saya sendiri jarang memakai filter, kecuali kalau upload di Instagram (dan itu pun tetap jarang pakai filter). Saya lebih suka "memainkan" lighting. Because I'm Lightning McQueen, nyahahaha. Bukan. Itu karena saya masih perlu banyak belajar tentang cahaya. Lagi pula kalau pakai filter, foto makanan jadi nggak sesuai selera saya. Hehehe. Kalau pakai Photo Editor, saya suka mainin ketajaman dan vignette. Kalau Snapseed, saya suka mainin Tune Image (Brightness, Contrast, Saturation, Ambience dan Shadow), Detail, Vignette dan sesekali Brush (Exposure, Temperature dan Saturation). Tapi tidak semua foto mendapat perlakuan yang sama. Ada yang hanya saya edit ketajamannya saja atau vignette-nya saja.
Pilihan Filter di Aplikasi Snapseed - Ambil Foto Sebanyak Mungkin. Ya namanya juga baru belajar, jadi perlu ambil banyak foto dari berbagai angle terus dipilih mana yang bagus. Ah, itu sih saya saja yang masih duduk soal food photography :D Tapi betulan kok, keuntungan mengambil banyak foto dari berbagai angle kita jadi punya banyak pilihan.
Nah, akhirnya beres juga artikel ini. Sekali lagi, ini sih berdasarkan pengalaman saya yang masih seumur tauge (lah pendek banget dong, hahaha). Jadi kalau ada yang mau menambahkan atau menjitak tulisan saya, silakan loh ya. Ayok belajar bareng. Saya nulis ini bukan karena saya sudah jago, tapi karena masih belajar :)
Makasiih Miss tipsnya
BalasHapusbaiklah akan kupraktekan dan kuingat ingat pesanmu eeeaa
manaa brownies kopinya
Brownies kopinya ada di Starbak :P
HapusKalau aku harus belajar mengenal DSLR dulu, hahah karena gak ngerti cara pakenya wkkwwk,
BalasHapusWkwkwk, ternyata rata-rata yang punya DSLR nggak ngerti cara makainya yak :D
HapusZzz....:)
HapusMantep mak dydie ilmunya, nice sharing, fotonya keren2, kayaknya mesti kasih workshop ini mah biar yg blom faham makin ngerti
BalasHapusWaduh belum sampai sana, Mbak. saya juga baru belajar, kok :)
HapusMak...itu aplikasi buat pc atau smartphone?
BalasHapusTipsnya berguna banget...aku catet ah..
Smartphone, Mbak :)
HapusWahhhapps nya sama mba denganku, yang ada di gadget :)
BalasHapusAsik ya, app ini :D
HapusMbak Oline punya app edit foto apa aja selain di atas?
Nomer 4 itu sering lupaaa padahal sering banget motret pake hp >.<
BalasHapusBEV still the best *for me* yang males dengan angle lain ahhahahaha Saya nggak pernah pakai filter, seringnya mainin bright dll :D dan bener banget nomor 10.
ABis motret, capek eh harus beresin mejaaa hihihihih
TFS mbak..
Males banget yajlk, kudu bersin meja dan printilan lain? Wkwkwk
HapusHarus unduh aplikasinya. Tfs mam.
BalasHapusIya, Mbak, harus diunduh. :)
HapusMba Dyaaah...aku padamuuu. Lama bgt pengen bikin postingan gini nggak jadi2. Aku mau share aja lah, wkwkwk..makasih ya Mba ^^
BalasHapusAku padamu juga #apasih :D
HapusKapan-kapan tukeran informasi yuk ;)
Makasi mbak, tau banget kalau aku dessert hunter. Tiap ada acara makan makan pasti desserr cantik duluan yang dicari buat difoto :D langsung catet semua aplikasi, hahaha
BalasHapusDuh, makanan penutup itu cantik-cantik buat difoto ya :)
HapusMba, aku juga suka... Makasih yah tipsnya nambah ilmu.. Aku blum pernah ikut workshop :D
BalasHapusPingin nulis gini juga tapi ngga pede hehe ilmunya ngga blm sampe. Salam kenal yah mba dy 😆^^
Yeaaay, asik, ada temen :D
HapusAku baru dua kali kok ikut workshop, selebihnya latihan sendiri atau pas ikut acara food blogger :)
Tipsnya gak ribet dan aplikatif. Terima kasih sharingnya, Mbak. ^^v
BalasHapusWiiih banyak rupanya syarat ambil foto makanan yaa... uni asal jepret aja selama ini. Hahhaha
BalasHapusMakaaih tipsnya. Uni share blognya yaaa
Keren foto2nya mak. Pakai "senjata" apapun persiapan matang itu penting ya mak
BalasHapusTerimakasih tipsnya. Manfaat banget
BalasHapusMakasih tipsnya mbak, pas buat sya yanh saat ini doyan motret makanan selain doyan makan...hahah
BalasHapusSuhuuuu! *nyimak nyimak* :D
BalasHapusWah, artikelnya mencerahkan sekali, Mbak. Referensi app-nya juga oke, bikin pengin meluncur ke app store :p
BalasHapusoh iya, punya tips untuk menjaga lensa kamera - selain pakai casing belakang- nggak mbak? Saya paling payah kalo urusan jaga lensa kamera -.- ujung-ujungnya pasti tergores, jadi burem deh :(
Artikel menarik, butuh banget ni pelajaran macam begini, tenkyuuu
BalasHapusAaahhh makasih tipsnya mbak, aku juga seneng belajar fotografi, apalagi food fotografi, seru deh :)
BalasHapusAq pecinta snapseed utk editing foto makanan. Hasilnya jd lbh bagus.
BalasHapusBerguna bangettt. Akan aku praktekkan terus. Semoga bisa sebagus foto kamu, Mak :)
BalasHapusWaahh di hpku cuma ada aplikasi picart aja mbak dyah..kdg foto makanan2 tuh berkali2 tp bgtu liat hasil kok ya msh jelek.pdhal jg dh diatur sedemikian rupa,di edit jg di picart.blm jago nih jd food fotography.kdg suka iri liat postingan tmn2.hasil fotonya tu bgs2
BalasHapusThank you mak. Jadi tahu aplikasi2 foto
BalasHapusmakasih sharingnya mak. baru tahu yg be funky n photo editor. mau coba ahh
BalasHapusKalau nemu makanan cantik rasanya sayang banget dimakan pdhl di foto cakep.
BalasHapusAda yg hasil foto bagus, rasanya ngak sebagus hasil nya.
Makasih mak sharing nya foto makananan, lalalalaa
Lengkap, komplit, dg penyampaian yg asiik.. Tfs mbak, bermanfaat bangeeeet.. :)
BalasHapusaku paling enggak betah berlama-lama foto makanan, udah kebayang susah. Tapi ternyata karena aku belum mencoba untuk mencinta makanan ya
BalasHapusMaak aku masih bingung yang no. 6. Bisa dijelaskan bagaimana mengambil komposisi agar memuaskan mata yang memandang. Bagian atas harus gimana, bagian tengah, dan bawah harus bagaimana hehe
BalasHapuscakep bangett mbak TFS :)
BalasHapusmau coba Snapseed dan Photo Editor. tfs yaa :)
BalasHapuscakep mba dyah infonya...noted!
BalasHapussaya juga suka motret pake kamera smartphone hihihi...
btw, salam kenal ya :)
mba didy apa kabarrr..hm aq baru pake aplikasi snapseed n picsart kayanya msti dload lg nh, makasih tipsnya ya mbaa :))
BalasHapusWah thank you sharingnya Mbaa
BalasHapuskeren nih tipsnya ... coba ah
BalasHapuskece nih infonya, cobaa ahh
BalasHapusakupuuun selama ini pake ponsel saja..eheheh
BalasHapusIni dia tips keren yg sangat saya tunggu. Thanks sharingnya nyak..
BalasHapusMbaak tfs yaa...sy lg suka foto makanan tp hasilnya selalu ga oke 😆
BalasHapusaku kemarin abis beli bukunya Riana ambarwati itu juga. pengen belajar food fotografi juga mbak, lagi menajamkan insting seni nih supaya anglenya bisa sekece foto2nya mbak dyah :)
BalasHapusTFS mbak
Heheh ada namaku di tulisan ini. Jadilah ya workshop yang kita bicarakan tempo hari :)
BalasHapusSnapseed emang oke dan mudah
BalasHapusTerima kasih tipsnya. Nanti coba saya praktekan ah. Saya paling gak bakat pegang kamera. Saat kerja dipegangin DSLR tapi hasile ya gitu2 aja, perlu berlatih nih :(
BalasHapusaku msh suka ngawur kalo moto. tp tetep suka moto
BalasHapusMakasih tips-tipsnya mbak. Mau dipraktekin ah, semoga dapetin foto yang bagus juga kayak mbak dyah.
BalasHapusAku masih blum pde poto2 pke hape mbk apalagi buat jekrek2 mKnan . Hhee
BalasHapusBookmark y mba, aku baca2 lagi kalo lupa buat jepret2 makanan.. hhee
BalasHapusBookmark ah. Pengen bisa motret pake hp yang hailnya kece kayak jepretannya Dydie :)
BalasHapuskesannya jadi berkelas ya.... mampir kemari mbak
BalasHapusakupun masihh jauuuuuuh dr bagus mbak hasil foto2annya.. padahl hobi kulineran dan traveling, tapi ttp masih blm memuaskan nih hasil foto, apalagi kalo ngambilnya pake hp -__-.. memang hrs bnyk latihan sih ya.. biar makin lama makin terasah
BalasHapuswah, bnayak juga ya persiapannya Mba
BalasHapussangat sepakat dengan tips terakhir: ambil foto sebuanyak mungkin. memory semakin murah, tapi moment tidak bisa diulang lagi.
BalasHapusnaahh, foto sebanyak-banyaknya tuh aku pakai banget buat ambil foto yg terbaik. maklum masih belajar, ga semua bagus. ngerasa udah bagus aja ternyata masih amburadul pas dicek, haha. Mana belum bisa ngedit, ya tambah susah :(
BalasHapusBerhubung ponsel saya udah agak tua jadi kameranya kurang mumpuni nih mbak buat dipakai fotografi dalam ruangan, agak kurang memuaskan hasilnya. Hehehe. Jadinya kalau fotografi saya sering pakai kamera saku.
BalasHapusKhusus buat makananlah saya jarang potret-potret, biasanya udah keburu laper duluan sebelum sempat itu makanan dipotret XD Alhasil makanan udah habis baru inget kalau makanan tadi tjakep dan sayang banget kalau ga difoto. Namun yah ... telat. :D
Keren sekali ini, Mbak Dyah.
BalasHapusSelama ini saya suka memperhatikan foto-foto Mbak Dyah. Dan hasilnya keren-keren semua. Insya Allah segera saya praktekan ini.
Terima kasih tipsnya, Mbak Dyah.
NIce share Mba.Dyah. Foto-fotonya jempol semua deh, bisa jadi bahan rujukan mencari ide sebelum memotret makanan..TQ
BalasHapusExcellent goods from you, man. I've take into account your stuff prior to and you are
BalasHapussimply too fantastic. I really like what you have got right here, certainly like what you're
saying and the best way wherein you assert it. You're making it enjoyable and you
still take care of to keep it wise. I can not wait to learn far more from
you. That is really a tremendous website.