All sorrows are less with bread. - Miguel de Cervantes
Entahlah siapa pula itu Miguel de Cervantes (belakangan baru tahu beliau adalah penulis asal Spanyol) tapi saya suka dengan kutipannya di atas. Semua penderitaan (baca: kegalauan) bisa berkurang dengan makan roti. Well, setidaknya bisa bikin kita rileks dan cari jalan keluar (dari kegalauan, hahaha).
Jadi ceritanya sebulan ini (hitungan resminya tidak perlu tahulah ya wkwkwk) saya harus berkutat dengan deadline. Tiga sekaligus. Rasanya kepala sudah penuh banget, sementara ide baru sudah melambai-lambai minta dikerjakan.
Sementara itu, saya juga sedang taraf mencoba diet keto yaitu diet rendah karbohidrat dan gula tapi tinggi lemak. Tersiksa? Tidak sama sekali! Gimana mau tersiksa wong saya diharuskan makan daging dan lemak. Menyenangkan ya? Lol. Pantangannya adalah segala sesuatu yang mengandung karbo dan gula. Nasi dan penggantinya tentu tidak boleh.
Awalnya saya pikir diet ini akan menyiksa saya. Sudah seumur hidup makan nasi, tiba-tiba enggak boleh sama sekali. Makanan pokok pengganti nasi pun lewat. Duh, jadi wanita macam apa saya nanti, hahaha. Eh, ternyata setelah dua minggu dicoba, saya merasa baik-baik saja tanpa nasi. Tanpa menambahkan gula dalam minuman? OH, I'M MORE THAN OK.
Ternyata yang paling bikin aware adalah jebakan karbo dan gula di mana-mana. Gula bisa ada di buah dan bahan makanan lain. Ini yang harus diwaspadai dan saya jadi julid, hahaha. Hidup saya makin berwarna semenjak hidup tanpa gula. Kopi dengan krim ternyata lebih mantap tanpa gula. Ayam kecap pun stop. Gudeg nangka apalagi. Hahaha. Sebetulnya ada kok pengganti gula yang alami dan rendah kalori, yaitu stevia, tapi setelah dicoba rasa manisnya agak terasa aneh di lidah saya. Jadi ya mending say bye bye saja ke gula. :)
Bread Cravings and The Power of Cinnamon
Anyway, cobaan itu datang (tsaah). Ketika di kepala sudah ruwet dan butuh sesuatu (baca: makanan) yang menenangkan dengan taburan kayu manis bubuk sudah melintas berkali-kali, akhirnya saya menyerah. Untuk kali ini saja. :D
Entah kenapa, ketika merasa (sedikit?) strees, menghirup aroma kayu manis bisa membuat saya kembali rileks. Itu sebabnya ketika penat melanda, saya selalu menyeduh teh kayu manis. Duduk santai menikmati akhir hari dengan se-mug penuh teh kayu manis adalah hal yang paling saya nantikan. Tapi kali ini saya sedang ingin roti. Dengan taburan kayu manis bubuk dan cokelat tanpa gula, rasanya pasti...menyenangkan!
Akhirnya saya melipir ke dapur dan mengadoni resep roti yang sudah ada di kepala. Biar tidak terlalu merasa bersalah karena sudah mengonsumsi tepung bergluten dengan kandungan karbo yang lumayan, saya menambahkan tiga keju sekaligus! Hu'um, saya kan harus makan makanan berlemak, hahaha. Keju yang saya pakai adalah red cheddar, mozarela dan cream cheese.
Oh ya, satu adonan ini saya bagi dua ya. Satu dengan rasa savory atau asin (dengan campuran tiga keju) dan satu lagi dengan taburan bubuk cokelat tanpa gula dan kayu manis. Kalau di foto kelihatan kilatan gula, itu karena saya tambahkan sejumput gula menjelang masuk ke oven, agar saat difoto hasilnya bagus. Hahaha.
Hmm, apa lagi ya yang harus saya ceritakan? Oh iya, saya pakai tiga tepung sekaligus. Yaitu tepung protein tinggi, tepung gandum (whole wheat flour) dan sedikit tepung almond. Tepung almond-nya itu -sekali lagi- untuk mengurangi rasa bersalah. Tapi bisa diganti dengan tepung protein tinggi saja kok.
Hasil akhirnya adalah roti yang chewy (and I love it!) dengan bagian luar yang crucnhy. Untuk savory breadnya, rasa gurihnya saya dapat dari ketiga keju yang saya tambahkan juga sedikit rasa asap dan sengatan aroma pedas dari irisan paprika merah.
That Warm Dipping
Tadinya saya ingin membuat cinnamon roll bread dengan cream cheese frosting. Tapi kan cream cheese frosting situ harms ditambahkan gula biar mantap, akhirnya saya bikin warma dipping alias celupan hangat yang ... ah, percayalah, ketika roti bersalut bubuk kayu manis itu dicelupkan ke saus dipping ini, rasanya jadi sempurna! Mereka saling melengkapi. Laksana jodoh yang baru bertemu gitu deh. Hahaha, lebay amat :D
Tapi serius, yang paling saya nikmati dari resep ini adalah saat pikiran ruwet saya lumer ketika saya mencelupkan -diguyur di atas roti juga enggak masalah sih sebetulnya- sobekan roti dan memakannya. Roti yang chewy dan tidak terlalu manis itu jadi hangat dan menyenangkan dengan warm dipping yang membuat rotinya sedikit basah. Basah tapi enak. :D
Two Ways Roll Up Bread
Bahan Roti:
- 150 gram tepung protein tinggi (misal merk Cakra)
- 50 gram whole wheat flour
- 50 gram almond flour
- 4 gram stevia (boleh diganti dengan 50 gram gula pasir atau sesuai selera)
- 6 gram ragi instan
- 1 butir telur
- 1/4 set sea salt (boleh diganti dengan garam biasa)
- 50 gram unsalted butter (boleh diganti dengan margarin)
- 120 - 150 ml susu cair
Bahan Tambahan untuk Three Cheese Roll Up
- 25 gram keju mozarela. parut kasar
- 25 gram red cheddar cheese
- 1 sdm mascarpone cheese (boleh dilewat atau diganti dengan keju lain karena saya menyesuaikan dengan isi kulkas :D)
- Paprika merah secukupnya, iris dadu
Bahan Taburan untuk Choco-Cinnamon Twisted Bread
- 1 sdm cacao powder atau cokelat bubuk kualitas baik tanpa gula (atau bisa diganti dengan gula palem/palm sugar)
- 1 sdt kayu manis bubuk
- Sejumput gula
Bahan Warm Dipping
- 50 gram mascarpone cheese
- 100 ml susu cair UHT
Cara Membuat:
- Ambil dua sendok makan air hangat, beri sedikit gula dan ragi instan kemudian aduk rata. Biarkan lima menit. Jika campuran membentuk gelembung dan mengembang, lanjutkan ke proses selanjutnya. Jika tidak -yang artinya ragi sudah tidak aktif-, ulangi langkah ini skelai lagi dan pastikan ragi yang dipakai masih baru.
- Dalam mangkuk yang bersih dan kering, masukkan ketiga jenis tepung, gula dan garam kemudian aduk rata. Masukan campuran ragi, susu dan telur, uleni hingga rata.
- Masukkan mentega, uleni hingga kalis elastis. Bulatkan adonan, tutup dengan lap lembab dan diamkan di suhu yang hangat selama 30 menit.
- Kempiskan adonan roti, bagi dua.
- Satu bagian lagi gilas dengan rolling pin. Taburi permukaannya dengan cokelat bubuk dan kayu manis. Gulung sambil padatkan. Belah dua adonan roti (ujung atas tidak sampai putus), kemudian pelintir. Letakkan di loyang bersemir margarin, taburi dengan sejumput gula dan diamkan kembali selama 15 menit.
- Ambil satu bagian yang lain. Gilas dengan rolling pin, olesi dengan mascarpone cheese, mozarela dan red cheddar. Gulung dan padatkan. Potong setebal 1.5 cm. Letakkan di atas loyang bersemir margarin dan diamkan selama 15 menit.
- Panaskan oven dengan suhu 180 derajat Celcius. Panggang roti selama 15 - 20 menit atau hingga matang. Keluarkan dari oven dan diamkan di cooling rack.
- Buat warm dipping: hangatkan susu (sampai timbul gelembung di tepinya, jaga agar tidak sampai mendidih), tambahkan mascarpone cheese, aduk hingga rata. Tambahkan gula bila suka. Tuang ke dalam sauce pot.
- Sajikan Choco-Cinnamon Twisted Bread dengan warm dipping.
Ikutan hangat bacanya doank mba. Apalagi ikut makan wkwkw. Btw, mau donk dibisikin prngalaman dieet keto hehehehee
BalasHapusSini, sini, temani aku makan :D
HapusPengalaman diet keto? Alhamdulillah turun 1 kg dalam 2 minggu dan lingkar perut berkurang 7 cm :D
ngebayangin makan roti ituuu uhuhuhu, enaknya
BalasHapusSini atuh, kapan ke rumahku lagi? Kubikinin roti deh ;)
HapusAku suka aroma kayu manis, mba. Tapi belum pernah mencoba resep yang ini. DUlu pernah mencoba yang cinnamon rolss. Makasih resepnya mba :)
BalasHapusSama-sama ^^
HapusBtw, ini sebetulnya sama kok dengan cinnamon rolls yang itu, hehehe
Aku merasa berdosa..... Karena belum sempat kirim si momster cookies tapi ternyata mba dyah udah stop konsumsi berbagai kandungan yg ada di dalam adonan si momster, kumaha atuh???
BalasHapusAaakh, kirim mah kirim aja kali. Aku rela cheating loh demi momster cookies, hahaha
HapusYa ampun, bikin ngiler...
BalasHapusAku suka buat mbaa.. tapi pakai adonan kulit croissant jadi yang dioles nutella dan parmesan, lalu ditwist. Mau coba ah buat dari scratch
BalasHapus