The Porcelain Is Like A Canvas To Us Who Paint - Karen Anderson
Perjalanan kami ke sini adalah perjalanan yang paling menguras rekening. Hahaha. Pilih ini, pilih itu. Cocokin teko yang ini dengan cangkir yang itu. Atau, piring yang ini dengan sendok yang itu. Dan ketika melagkahkan kaki untuk pulang, belanjaan kami sudah sekian juta rupiah. Halah, sombong amat. Lol.
Adalah seorang Roy Wibisono, seorang ahli kimia lulusan Universitas Diponegoro yang sudah mencintai keramik sejak remaja, yang kemudian mendirikan Nuanza Porcelain. Workshop yang berdiri di Ampel, Boyolali, Jawa Tengah ini kemudian berkembang pesat dari tahun ke tahun. Awal April ini saya dan beberapa rekan blogger berkesempatan melongok dari dekat pembuatan keramik di bengkel Nuanza Porcelain.
Awal berdiri di tahun 2008, Nuanza Porcelain bermula dari keramik Sigar Bencah di Semarang. Bahan baku yang digunakan saat itu pun terbilang menarik yaitu kumpur Lapindo dan abu vulkanik Merapi. Seiring berjalannya waktu, usaha ini berkembang pesat dan di tahun 2012, bengkel kemudian dipindahkan ke daerah Ampel, Boyolali.
Di kalangan food blogger dan foodgrammer, Nuanza Porcelain adalah salah satu keramik yang layak dan harus dikoleksi. Desainnya yang unik dan indah, cocok dijadikan sebagai objek foto atau untuk penataan makanan. Apalagi ketika desain keramik tableware yang mirip kardus dikeluarkan beberapa waktu yang lalu, seri ini ludes dalam beberapa kali pemesanan saja.
Palet Warna |
Mbak Nella Bergaya di Depan Ratusan Palet Warna |
Lebih dari itu, Nuanza Porcelain telah dikenal di Amerika, Eropa dan Uni Emirat Arab. Yang paling membanggakan lagi adalah Nuanza Porcelain telah memenuhi kebutuhan lokal suvenir yang sudah dikoleksi hampir 200 kepala negaa di dunia. Bahkan dalam perhelatan KTT IQRA 2017, Nuanza memproduksi patung porcelain penari Bali dengan lapisan emas putih dan balutan ksristal Swarovski yang mencapai harga Rp 18 juta per buah.
Bertemu dengan Pak Roy Wibisono di lain hari, saya baru tahu bahwa ketika memproduksi figurin penari Bali ini, pak roy dan tim beberapa kali harus bertandang ke Bali untuk menyaksikan langsung para penari Bali. Pun ketika figurin ini selesai dibuat, ternyata ada sedikit kekeliruan pada bentuk tangan. Pada penari Bali, sikap tangan semestinya lebih rendah dari penari di Jawa. Mau tak mau, tim terpaksa membuat figurin yang sesuai.
Bengkel sekaligus ruang pamer ini memperkerjakan skeitar 60 karyawan dengan SDM terpilih, mulai dari ahli kimia hingga desainer (perajin keramik). Percayalah, tak menyesal berkunjung ke mari, memilih dan memerhatikan bagaimana bisnis bisa bekrembang dari passion.
Sebuah Impian dan Sebentuk Passion
Selang beberapa hari kemudian, saya dan Pak Roy akhirnya bertemu dalam acara Sharing Session Episode Yogya.
Pak Roy menceritakan bagaimana ia sudah bermimpi dan bertekad mempunyai pabrik keramik suatu hari nanti. Kecintaannya mengulik formula yang pas, membuat pak Roy berhasil menemukan formula yang sama yang dipakai oleh keramik dari Jepang sebagai suatu kasta tertinggi.
Passion juglah yang membawa pak Roy menekuni dunia porcelain di manapun ia menjejak. Ketika harus mendampingi sang istri untuk sekolah di luar negeri, pak Roy dengan anteng mengambil kursus membuat keramik.
Sepanjang waktu di manapun kaki melangkah, keteguhan pak Roy akhirnya membuahkan hasil yang sepadan. Nuanza Porcelain kini menghasilkan lebih dari 6000 produk setiap bulan. Salut.
Seperti yang saya kisahkan tadi, bahwa tak akan menyesal datang ke mari karena hampir ribuan produk bisa langsung dipilih di sini. Bahkan mereka juga melayani packing (gratis) dan kirim sampai tujuan dengan beberapa ekspedisi pilihan. Berikut saya sertakan akun Instagram, alamat dan peta Naunza Porcelain ya.
Selamat memilih, selamat menjodohkan yang ini dan yang itu. Hati-hati akan keselamatan saldo rekening.
Salam,
Salam,
Dyah Prameswarie
Nuanza Porcelain
Alamat: Desa, Ngadirojo, Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57352
Jam Buka: Buka pukul 07.30 wib - 16.00 wib
Hari Minggu libur
Hari Minggu libur
Telepon: 0818-0823-3092
Provinsi: Jawa Tengah
Thanks so much for visiting us mbak Dyah Prameswarie , best regards!
BalasHapusWhoaa keren banget ya kisah suksesnya, semoga kita juga bisa mengikuti jejak Pak Roy Nuanza ya Tehπ
BalasHapusHuaaa..mupeng banget inihh..dan akupun ingin bisa berkunjung ke pabrik nuanza porcelain..btw ga mau intip ige nya takut mupeng *keukeupin dompet segera
BalasHapusAku bergidik pas ngebayangin porcelain dengan lapisan emas putih dan kristal swarovski. Ratjun banget emang kalo berkunjung ke sana. harus kuat-kuat nahan iman dan dompet.
BalasHapusWah beneran harus kekepin dompet ya klo berkunjung ke sini.. :)
BalasHapusWaw menarik ya. Kebayang kalau ke sana bakalan kalap pengin ini itu hehe
BalasHapusTeh, aq mah klo berkunjung ke tempat2 porcelain (pas belanja di supermarket juga) suka takut pecah. Suka teu sengaja ke senggol .:((
BalasHapusInspiratif banget ini Nuanza Porcelaine.
BalasHapusKepengin deh liat langsung ke sana. Tapi mesti siap-siap dulu bisi kalap π