Mi Ayam Panggang Saus Tomyum

Makanan favorit setelah nasi pecel? Mi ayam!

MI AYAM FAVORIT

Saya nggak pernah bisa menolak semangkuk mi ayam. Sausnya yang berlimpah, kuahnya yang berkilau karena lemak ayam, minya yang lentur...semua selalu saya rindukan. 

Belakangan, saya jadi jarang beli mi ayam pinggir jalan. Selain alasan kebersihan dan kesehatan, mamang langganan saya juga sudah pindah. Jadinya saya agak patah hati gitu deh. Untuk mengatasi rasa kangen (tsaaah), biasanya saya membuat mi ayam sendiri. Ribet banget memang tapi hasilanya sepadan. 

Omong-omong soal mi, kemarin ini saya sempat berskperimen membuat mi hot plate dengan saus Tomyum yang segar. Tahu sendiri kan bagaimana rasa saus Tomyum? Rasa manis, asam dan pedas berpadu sempurna. Sepertinya dipadukan dengan mi kenyal dan ayam panggang, pasti enak.

Mi Ayam Panggang Saus Tomyum

Bahan:

1 bungkus mi instan (saya pakai Mi Urai), rebus al dente, tiriskan

1/2 sdt minyak wijen

Sejumput garam dan merica

Ayam Panggang:

1 buah Fillet paha ayam (rendam dengan bahan perendam di bawah ini)

1 sdt minyak wijen

1 sdt kecap asin

1 sdt kecap Inggris

1 sdt gula palem

Sejumput garam dan merica

Saus Tomyum:

1 bungkus saus Tomyum instan

200 ml air matang (atau kaldu udang)

1 buah serai, memarkan

3 lembar daun jeruk, buang tulangnya

1 sdt tepung maizena, larutkan dnegan sedikit air

Pelengkap:

Pangsit goreng

Bok choi, rebus dan tiriskan

Jamur enoki

Bawang daun, iris halus

Seafood tofu (optional)

Cara Membuat:

1. Cuci dan panaskan hot plate di atas kompor dengan api kecil. Olesi dengan sedikit minyak.

2. Buat kaldu Tomyum: rebus kaldu udang hingga mendidih. Masukkan bumbu instan, serai dan daun jeruk, biarkan hingga mendidih. Cicipi rasanya, koreksi rasa sesuai selera. Tuang larutan tepung maizena, aduk hingag kental. Sisihkan.

3. M: dalam mangkuk bersih tuang minyak wijen, garam dan merica. Aduk rata. Masukkan mi yang sudah direbus, aduk rata. 

4. Ayam Panggang: panaskan wajan anti lengket, oelsi dengan sedikit minyak. Panggang ayam hingga matang, angkat dan tiriskan. Potong sesuai selera. 

5. Penyajian: tata mi, jamur enoki, bok choi, ayam panggang dan seafood tofu di atas hot plate (hati-hati yaaa). Sajikan dengan pangsit goreng dan taburan bawang daun. 

6. Tuang saus tom yum, sajikan selagi masih panas. 

Catatan: jamur enoki tidak perlu direbus terlebih dahulu. 

Akan matang dan layu begitu tersiram kaldu tom yum.

HOT PLATE BATUR CREATIVE LOGAM

Kata tetua, nggak ada yang kebetulan di dunia ini. Termasuk kiriman hot plate berbentuk bulat dari Batur Creative Logam. Pas paketnya datang, pas saya memang ingin bereksperimen dengan mi ayam panggang. Jadinya makin semangat masak deh. 

Jadi nih, Batur Creative Logam adalah produsen hotplate untuk restauran, cafe atau rumah tangga.  Produsen di sini memang benar-benar memproduksi sendiri loh ya, jadi bukan reseller apalagi droshipper.  Ini karena di desa Batur, Klaten, Jawa Tengah ini memang pusatnya pengrajin batu logam. Nah, Batur Creative Logam sendiri fokus pada penjualan hot plate.

Ada beberapa bentuk yang sudah diproduksi oleh Batur Creative Logam yang bisa teman-teman cek di situs Batur Creative Logam atau Instagram di @batur.creative.logam.  

Lalu kenapa sih saya kok jauh bener beli hot plate ke Klaten, Jawa Tengah? Iya, saya tahu, di Bandung sendiri sudah tempat belanja banyak yang menjual hot plate. Satu-satunya alasan adalah harga yang jauh lebih murah (karena langsung membeli di produsennya). Tapi jangan khawatir soal kualitas, karena meski hot plate murah tapi kualitasnya nggak murahan. 

Piring yang saya beli terdiri dari piring baja yang tebal (ya iyalah namanya juga baja 😂), tatakan kayu dan sendok pengait. Saya sih suka banget sama permukaannya yang mulus dan bentuknya yang hampir sempurna. Saya malah penasaran apakah Batur Creative Logam juga memproduksi wajan baja alias cast iron. Kalau ada, saya daftar jadi pembeli pertama. LOL.

Nah, merawat hot plate atau alat masak berbahan baja atau cast iron ini nih yang susah-susah gampang. Syukurlah paket hot plate saya datang bersama dengan petunjuk perawatan hot plate. Karena dulu, saya pernah membeli hot plate di tempat lain di Bandung dan tidak ada petunjuk perawatan sama sekali. Sedih saya tuh, kak. 

Untuk perawatannya pun mudah kok:

Setelah dipakai, siram atau rendam hot plate dengan air hangat. Biarkan beberapa saat sebelum mencucinya. Oh ya, jangan gunakan sikat yang tajam untuk menggosok permukaan hot plate karena nanti akan mengelupas. Kalau saya nih, sesudah saya gunakan, hot plate kembali saya panaskan dengan sedikit air dan cairan pencuci piring. Cairan pencuci piring ini berfungsi untuk mengangkat kotoran yang menempel di permukaan hot plate. 

Setelah itu baru saya bilas, saya gosok perlahan dengan spons dan sabun baru kemudian dibilas lagi dengan air bersih. Setelah itu tinggal saya letakkan dengan posisi terbalik sampai semua air tiris. Setelah itu saya keringkan dengan lap, oles dengan sedikit minyak goreng dan simpan di tempat terbuka. Gampang kan?

Ke mana membeli hot plate murah dengan kualitas bagus seperti punya saya? Segera meluncur ke situs Batur Creative Logam di atas ya 😉.

Selamat bersenang-senang di dapur.

Salam,

Dyah Prameswarie