Apakah homemade food selalu laik dikonsumsi dan menyehatkan?
Tidak juga!
Tentang Homemade Food
Haloo...
Selamat Jumat yang agak mendung dari Cimahi ya. Selamat mengumpulkan semangat di akhir pekan untuk persediaan selama sepekan ke depan, lol.
Omong-omong soal homemade food alias makanan yang dimasak di rumah nih, saya sering dapat pertanyaan seperti di atas. Apakah homemade food selalu laik dikonsumsi dan selalu sehat, jawabannya saya tetap sama: TIDAK JUGA!
Kok bisa?
Begini, sebetulnya ketika kita memasak makanan apapun di dapur kita, kitalah yang pegang kendali. Mau dibawa ke mana sih makanan ini? Apakah kita akan menggunakan bahan-bahan pilihan, apakah kita akan mencari bahan pengganti dari bahan yang termasuk ke dalam bahan berbahaya atau cuek saja pakai bahan apa saja yang skeiranya mudah didapat tanpa memikirkan efek jangka panjangnya.
Sumber Gambar: Pixabay |
Misalnya nih, ketika kita akan membuat es krim. Waktu itu ramai sekali cara membuat es krim dengan ditambahi SP (sejenis emulsifier) agar kuantitas es krim jadi lebih banyak. Padahal penambahan bahan adiktif kimia ke dalam makanan yang jelas-jelas akan masuk ke dalam tubuh kita perlu dijaga. Sementara kita tidak tahu sudah berapa banyak bahan adiktif kimia yang selama ini sudah terlanjur masuk ke tubuh kita kan?
Lalu solusi 'sehatnya' bagaimana dong?
Jangan malas cari tahu!
Bahan dan cara pembuatan es krim sebenarnya hanya susu, krim segar, perasa alami (buah-buahan misalnya) dan kuning telur. Itu saja.
Buat apa sih membuat es krim terlalu banyak? Toh anak-anak punya rasa bosan, lagi pula setiap makanan punya ketahanan masing-masing ketika disimpan terlalu lama di lemari pendingin.
Memilih Telur yang Sehat
Nah, salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan dan selalu tersedia di rumah adalah TELUR. Kebutuhan akan bahan makanan yang satu ini memang tinggi, mungkin karena telur mudah diolah menjadi beragam makanan lain.
Sayangnya, menurut Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, tingkat konsumsi telur di Indoneisa masi terbilang rendah (sumber: Tribun Pontianak). Konon, kata pak Menteri nih, konsumsi telur masyarakat Indonesia masih 125 butir per kapita per tahun. Kita masih kalah jauh dengan Malaysia yang tingkat konsumsi telurnya sudah mencapai 340 butir per kapita per tahun.
Apa sih yang membuat masyarakat kita ragu mengonsumsi telur? Bukankah telur adalah sumber protein alami yang penuh dengan nutrisi? Dalam sebutir telur ayam negeri terkandung 150 kalori, 12.5 gra, protein, 1 gram karbohidrat dan 10 gram lemak.
Berkenalan dengan Healthy Eggs
Salah satu telur dengan kandungan alami datang dari PT. Inti Prima, salah satu peternakan yang menerapkan animal welfare atau kesejahteraan bagi hewan (dalam hal ini ayam) yang dipelihara. Dengan konsep animal welfare, PT. Inti Prima benar-benar menjaga kebersihan kandang ayam dan kesehatan ayam-ayam.
Apa saja sih yang termasuk ke dalam animal welfare ini? Berikut ya keterangannya:
- Freedom from hunger and thirst (food and water)
- Freedom from discomfort (shelter)
- Freedom from fear and distress (love and understanding)
- Freedom from pain, injury ex disease (medical care)
- Freedom to express normal behavior (exercise)
Ada tiga produk yang dikeluarkan oleh PT. Inti Prima yaitu Healthy Eggs, Nature Eggs dan Farmer Eggs. Perbedaan dari ketiga produk di atas terletak pada ukuran per butir. Kebetulan tempo hari saya dikirimi Healthy Eggs untuk dicoba.
Kemasan Healthy Eggs |
Kandungan dalam 1 butir telur Healthy Eggs |
Konon, menurut PT. Inti Prima, keunggulan telur dari peternakan mereka (selain menerapkan konsep animal welfare di atas), adalah:
- Hypoallergenic
- Non allergic reaction, artinya telur dari PT. Inti Prima ini bebas dari reaksi alergi bagi mereka yang memang alergi terhadap telur ayam.
- Tidak mengandung residu antibiotik.
- Memiliki sertifikat.
- Selalu dicek setiap bulan oleh BPMSPH dan laboratorium Saraswati.
Healthy Eggs ini akhirnya saya olah menjadi Banana Bread untuk mengoptimalkan kandungan yang terdapat di dalamnya. Untuk resep Banana Bread bisa dibaca di sini ya.
Setelah saya coba nih, rasanya saya akan kembali mengonsumsi Healty Eggs dari PT. Inti Prima karena beberapa poin di bawah ini yang tidak saya temui di telur di pasaran.
1. Kulit (cangkang) telur yang lebih keras karena mengandung banyak kalsium.
2. Kuning telur berwarna lebih cerah.
3. Tidak berbau amis (ini yang paling penting).
4. Putih telur yang masih kental, menandakan telur Healty Eggs masih segar.
Nah, buat kalian yang sedang menjaga berat badan, mengonsumsi putih telur Healthy Eggs sebanyak 6 butir per hari selama dua minggu berturut-turut bagus untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh loh. Itu sebabnya Healty Eggs bisa dikonsumsi untuk penderita diabetes.
Untuk kalian yang tinggal di Jakarta, Healthy Eggs bisa diperoleh di Ranch Market, Farmers Market, Kem Chicks, Gelael, Lokka, Grand Lucky, Rezeki, Total Buah, Duta Buah, Jakarta Fruit Market, Koki Fruit Market, Market City dan Maxim.
Sementara untuk daerah Bandung dan sekitarnya, bisa diperoleh di Papaya Fresh Gallery, Transmart Carrefour, Ujenk Mart, Sakura Medical, Apotik Pajajaran, dan Toko Organic Bandung.
Jadi, silakan dicoba ya ;)
Salam,
Dydie Kitchen Hero
Whuaaaa bikin es krim gak perlu pengemulsi cukup pakai telur ya pasti wangi banget jadinya mirip kayak yg dijual ditoko kebayangnya... Apalagi kalau telurnya sehat seperti Healthy Eggs homemade food jadi makin yummy 😋
BalasHapusTelur dadar... kamu dimana telur dadar? Jadi pengen nyanyi lagu Saga kalo liat telur.
BalasHapusSebagai pecinta telur di rumah, stoknya harus selalu ada. Wah ini oke banget ya Healthy Eggs, aku mau banget ini karna lebih terjamin.
Makasih sharingnya, Mbakku.
Wah bisa kurekomendasikan pada temenku yang punya diabet nih 😅😍
BalasHapusTelur wajib ada di kulkas, dan baru tahu ternyata telur pun ada yang berdampak kurang baik untuk kesehatan, untung ada healthy eggs yang tidak menyebabkan alergi ya
BalasHapusAku suka telur banget anaknya sampai pernah alergi karena kebanyakan makan telur, untung sekarang ada healthy eggs ya teh, selain sehat dan non allergic reaction, bagus juga untuk masa pertumbuhanku 🤭😂
BalasHapusTelur adalah favorit makanan keluargaku kecuali suami, hihihi.
BalasHapusEhhh, tapi kalau pakai Healthy Eggs ini tidak akan kolestrol kali, ya. Jadi suamiku bisa makan. 😊
Terima kasih teteh untuk sharingnya 😊
wah, kalau bikin kue dengan telur yang sehat tentu tambah sehat kuenya ya mbak. Aku penasaran banget sama telur sehat ini karena belum pernah coba.
BalasHapusDuh cocok dibikin apa aja deh sama ibu paus mah apalagi telur sehat kek gini. Btw minta follback blog nya dong kaka 😳
BalasHapusKalau ada telur sehat gini jadi aman ya nyimpen stock telur, moga bisa beli di sini, soalnya telur khan rentan pecah huhuhu
BalasHapusTelur favorite aku ini, enak pisan rasanya lebih gurih memang karena perlakuan baik peternak nya kali ya jadi ayam pas bertelur itu happy
BalasHapusasik, ada healthy egg yang sudah jelas terjamin kualitasnya. Jadi ngga perlu ragu dan bingung lagi kalau mau milih telur yang bagus gimana
BalasHapusmommy dy yang posting selalu menarik ih telur aja sekarang berbagai macam ya, makin banyak pilihan
BalasHapusSeneng banget kalau lihat kuning telur warnanya cerah dan masih kenyal gitu
BalasHapusWah, healthy eggs ini cucok banget buat aku yang kalo pagi menu sarapannya gak jauh dari telor ceplok atau telor dadar nih :))
BalasHapusNggak bau amis? point penting banget nih :D Tfs ya, Mbak :)
BalasHapusTelur harus selalu siap di rumah karena makanan favorit kalau kepepet tinggal ceplok atau dadar hehe... tambah asyik kalau pakai telur sehat ini ya :)
BalasHapusTelur makanan favorit kalau kepepet tinggal diceplok atau didadar lebih asyik lagi kalau pakai telur sehat ini ya :)
BalasHapusTelurnya ga amis? Saya suka kalo gitu ..
BalasHapusKalau konsumsi telur di Malausia 340/kapita berarti rata2 sehari satu, ya. Sementara aku sendiri dua hari sekali aja belum tentu heuheu.... Paling banter bikin telur ceplok atau dadar aja yang gampang
BalasHapusUdah coba... Enak ya :) Tapi udah abis nih stok di rmh :(
BalasHapusAh iya bener, Teh. Gak boleh males demi kesehatan mah. Efek jangka pangjang itu memang mengerikan.
BalasHapus