TIDAK ADA ATURAN SAMA SEKALI.
Salah satu manfaat bullet journal adalah membuat hidup kita jadi menyenangkan, karena bisa kembali ke masa-masa TK (yaelah, kejauhan amat, mbaaak! 😅). Kita bisa mainan lem, menempel gambar atau stiker ini itu, bermain cat air, menggambar apa saja yang kita sukai (tanpa harus kena omel, "Kalau mewarnai yang rapi ya, jangan keluar garis.") dan curhat ini itu.
Jadi, kalau hidupmu tiba-tiba ribet karena aturan bullet journal...then STOP!
Seriously, JUST STOP.
Kenapa?
Karena bullet journal adalah soal hidupmu, hidupmu dan hidupmu. Bukan soal nyinyiran orang lain yang mengomentari kenapa gambarmu nggak persisi, atau kenapa kamu iseng banget nempel-nempelin bunga liar di jurnalmu, atau tentang orang yang kepo seberapa banyak waktumu kok kamu bisa mengerjakan bujo.
JUST DO IT! Start designing and write your own bujo...
Tapi sebelum itu, kenalan dulu yuk ama BUJO dan siapa yang pertama kali memperkenalkan sistem ini ke dunia.
BUJO dan Ryder Caroll
Jadi nih, Ryder Caroll adalah orang yang pertama kali menciptakan bullet journal. Seorang designer grafis yang setelah bertahun-tahun melakukan uji coba, akhirnya menemukan satu sistem yang memudahkan agar ia tetap bisa fokus dan terorganisir.
Ini karena mas Ryder sebelumnya didiagnosis mempunyai kendala dalam mempelajari sesuatu. Akhirnya dia mikirin gimana ya hidup gue biar gak gabut... bahwa dia harus punya perencanaan yang baik supaya hidupnya lebih teratur dan bisa mengatasi kendalanya.
Credits: Youtube.com |
Nah, bullet journal sendiri memuat berbagai hal [SESUAI KEBUTUHAN MASING-MASING] yang memudahkan kita untuk membuat rencana (pekerjaan, janji manis temu, tujuan, dan lain sebagainya) di masa depan, melihat kembali pencapaian kita di masa lalu (ibarat naik helicak, eh, mesin waktu gaes) tapi juga menulis tentang hari ini,
Mas Ryder sendiri akhirnya bikin slogan untuk bullet journal, yaitu: Track the pass, order the present, design your future. Artinya apaan, silakan buka gugle trenslet aja yak (malas amat, mbak, nolongin orang 😒).
Sederhananya, bullet journal itu AGENDA tapi lebih asik karena memuat jejak hidup kita.
Yang Kamu Butuhkan untuk Bikin BUJO
Kalau kamu membutuhkan bahu untuk bersandar, percayalah, bujo bisa mengatasinya...
1. BUKU/JURNAL
Karena bujo ini bersifat analog, artinya mengatur rutinitas supaya lebih fokus, terorganisir dan teratur, maka yang paling dibutuhkan adalah sebuah BUKU atau JURNAL untuk ditulisi.
Buku yang seperti apa sih yang bisa digunakan?
Sebetulnya nggak ada aturan khusus. Kamu bisa pakai buku tulis biasa yang bisa dibeli di warung (I mean, WHY NOT?), pesan sendiri atau mau pakai jurnal yang harganya selangit itu. Nggak masalah.
Saya sendiri sekarang ini pakai jurnal dengan kertas motif titik-titik (dotted) yang saya pesan khusus di Buddy Books. Kertasnya enak banget ditulisi, digambari dan diwarnai (dengan water color).
Dulu awal memulai bujo, saya pakai buku bergaris merk ... yang saya beli dari Gramedia. Kertasnya lumayan tebal dan super enak banget ditulisi dengan pulpen apa saja (meski garisnya agak mengganggu gambar). Tapi kemudian salah satu bujois (sebutan untuk orang yang menekuni bujo) berkomentar bahwa kertas bergaris sebetulnya membatasi gerak dan kreativitas kita.
Kan asem ya. Dari situ saya jadi mutung. Wkwkwk.
Makanya saya bilang tadi, NGGAK ADA ATURAN SAKLEK DALAM BUJO. Kalau kamu nyaman dengan kertas bergaris, ya silakan pakai. Mau pakai kertas polos, dotted, squared (kotak-kotak), silakan.
2. PERALATAN MENULIS
Ya selain harus punya buku kosong, minimal kamu juga harus punya pulpen. PUL-PEN. Bukan pinsil alis ya. Karena kalau nggak punya pulpen, elo nulisnya mau pake apa, wahai pembaca yang budiman?
Warna tintanya terserah kamu, deh. Mau hitam, biru, pelangi, perak, emas atau putih...serah lo deh! Yang penting pulpen tersebut nyaman digunakan.
Rekomendasiku adalah pulpen gel ZEBRA SARASA CLIP ukuran 0.5 untuk menulis, SNOWMAN Drawing Pen ukuran 0.5 (untuk membuat garis) dan 0.1 untuk membuat gambar dan menulis.
Kemudian kamu juga perlu pinsil, penghapus dan penggaris. Karena ada banyak tema yang bisa dibuat ketika mendesign bujo, dan itu membutuhkan peralatan menulis.
3. KOMPONEN BULLET JOURNAL
Ini adalah komponen-komponen yang biasanya ada dalam sebuah bullet journal. Awal memulai bujo, saya sama sekali nggak pakai ini. Mungkin itu yang bikin berantakan, wkwkwk.
Tahun ini saya baru pakai versi lengkapnya dan lumayan membantu, sih. Apalagi komponen KEY yang memudahkan saya untuk memindai bujo saya.
Tapi kalau kamu nggak mau pakai komponen ini, ya nggak masalah. Di luar sana banyak yang bikin bujo tanpa komponen ini and turns out just ok. Kamu bisa bikin ala planner-planner lucu yang lagi kekinian itu. Atau bikin quote journal yang isinya hanya gambar dan kutipan.
- Index
- Key
- Future Log
- Monthly Log
- Weekly Spread
- Collection
Untuk penjelasan lebih lengkap dan contoh komponen-komponen ini kamu bisa klik Cara Mudah Memulai Bullet Journal ya.
4. PERALATAN LAIN (optional)
Waini!
Yang sering kali bikin rekening kosong 🙈🙈. Karena perlatan lain yang optional ini sesungguhnya adalah cobaan terberat dalam hal bujoing. Semuanya lucu-lucu dan pengen dibeli.
- Washi Tape
- Stiker
- Sticky Notes (post-it)
- Watercolor
- Dual Brush Pen dan Caligraphy Pen
5. ISTIQOMAH
Apalah arti memulai kalau kau tak bisa istiqomah.
Ini lebih susah daripada harus kreatif menciptakan tema atau mendesign bujo, gaes. Yang sudah pernah kujalani, nih, di awal-awal tahun niat dan semangat masih penuh. Giliran pertengahan tahun (dan karena ada jadwal yang berantakan) akhirnya melempem kek kerupuk lupa nggak dimasukin toples taperwer.
Sekarang sih, sudah saya niatkan dan saya masukan ke salah satu reslusi tahun 2019, untuk tetap menulis bujo hingga akhir tahun nanti. Mudah-mudahan tercapai. Wkwkkwk. Apalagi setiap siang dan sebelum tidur, saya selalu membuka bujo saya dan mengisinya. Saya sedang suka menggambar ini itu di bujo saya.
Layout untuk minggu ke-2 bulan Januari |
Untuk tahun 2019 ini saya lebih semangat karena sudah punya banyak insight tentang bujo, sampai-sampai saya sudah merencanakan tema per bulan untuk enam bulan ke depan. Lol. Yang bikin makin semangat adalah tahun ini ada teman untuk diskusi dan ditulari bujoing, hihihi.
Ada Tian dan Nesa yang lagi seru-serunya bikin bujo. Semoga suatu saat nanti kami bisa bujoing bareng. Minggu lalu kami juga ikutan workshop bullet journal yang kisahnya bisa kamu baca di Workshop Bullet Journal: Kreatif Pasti Sukses.
Kayaknya itu dulu, deh. Sementara itu, jangan takut untuk memulai bujoing karena saya jamin bakal menyenangkan dan menenangkan.
Soal waktu, begitu kamu mencoba, kamu bakal sennag hati menyisihkan waktu untuk terus membuat bujo.
Salam,
Dydie Kitchen Hero
Sumber:
- ewafebri.com
- williamwchandra.com
- bulletjournal.com
- youtube.com
- Goulet Pens (foto cover)
Asik banget ini tulisannya, jadi terinspirasi buat nulis tentang bujo.
BalasHapusAkhirnya sekarang ada temen diskusi se-Kota tentang bujo teh, selama ini diskusi sama Mba Ewa tapi jauh dan kadang ngerasa sendiri karena yang lain cuma ikut-ikutan kepengen doang 😂
Bikin bujo ah, mirip buku harian saya jaman SD dan SMP dulu. OK, terima kasih yak sudah menginspirasi. Ku akan segera cari info tentang ini.
BalasHapusDual Brush Pen dan Caligraphy Pen--- ini bakal aku kasih tau kekey. Dia lg demen belajar kaligrafi. Lumayan bagus sih tulisannya. Kmrn2 sempet minta beliin spidol. Pas banget iki
BalasHapusAku suka banget bikin bullet journal ini, semacam anyang2an, berkreasi, imajinasiku mo ngapain aja yaa, apa yng mesti dilakukan, to do list sebulan ke depan..
BalasHapusApalagi kalo urusan di kantor tuh seneng banget bisa nulis warna warni, sampe dicarekan si ibu ngapain udah serba digital napa. Tapi ya dah seneng, meski mood2an hahaha
Seru, teh. Di timeline ig ada beberapa temen lagi aktif bikin bullet journal juga.
BalasHapusPengen bisa nge bullet, kekeuh :D aku merasa tulisan tangan aku jelek kayaknya kudu latihan terus nulis. Hehe
BalasHapusteh didi, aku kalau denger bujo itu kok inget sama burjo: bubur kacang ijo -__-"
BalasHapusaku jadi pingin ikutan bikin burjo eh bujo... tapi aku kok ngeper duluan karena nggak bisa gambar2 gituh, huhuhu
Wah giliran yg isgiqomah itu sepertinya kutak kuasa..hihi...beberapa kali bikin ala2 ngarang sendiri lah ga nyampe sebulan sdh mulai ga konsisten..heu..
BalasHapusHuhuhu... yang bagian istiqomahnya nih yang berat. Aku dulu hobi bikin ginian waktu SMA dan kuliah. Sekarang sok riweuh dan males banget. Dan kayaknya tanganku pun kaku kalo bikin. :(
BalasHapusWah asik yah, saya juga nih nurutan teh Dydie nge bujo, asik emang jadi lebih kreatif dibanding saya dulu yang cuman nulis planner doang, sekarang masih planner sih bukunya namun ada sentuhan gambar2 lucu, lumayanlah. YUk ah nge BUJO bareng
BalasHapuswah keren teteh udah mulai nulis bujo, poin terakhir penting banget tuh tetep istiqomah ya Teh.
BalasHapusAstaghfirullah..ini ... Ini... Luaaarrrrrr biasaaaaa
BalasHapusIni bidang yang totally new buat aku yang suka ilustrasi loh Dy.. cakep banget ya.. aku kok jadi pengen buat juga
Makasih ya sharingnya.. asli keren banget ini buku dan piranti menulisnya
BalasHapus