oleh secangkir teh hangat.
- Dydie Kitchen Hero
Setiap kali membuat donat, di tengah waktu proofing, saya pasti menyeduh kopi. Jadi jika donatnya matang, saya bisa duduk santai menikmati dua sejoli tersebut. Lain hari ketika ada satu mug teh hangat yang menemani si donat yang masih empuk dan menul-menul. Hmmm...
Error and Trial
Entah sudah berapa ratus kali saya membuat donat selama sepanjang hidup saya. Hahaha, lebay sekali kau, mak! Dan nggak semuanya berujung sukses, sih. Wkwkwk.
Jadi, nih, dulu waktu masih sangat muda (karena sekarang MASIH MUDA, lol) saya pernah membuat dan menjual donat sendiri. Dititipkan ke toko kue atau pelanggan yang langsung datang ke rumah dan memesan.
Tekstur dalam donat yang mengembang sempurna |
Karena saat itu belum tahu tentang mikser roti (kalaupun ada kayaknya nggak kebeli, deh 😳), jadilah menguleni pakai tangan. Masalahnya adalah ketika pesanan akan diambil pagi pagi sekali. Saya harus bangun tengah malam agar adonan siap digoreng menjelang subuh. Ribetnya, Gustiiii.
Sering kali donat yang kelihatannya sudah matang, ternyata dalamnya masih mentah. Ataaau...adonan gagal mengembang alias bantat.
Pernah mengalami? SAMA, dong! 😅😅😅
Nah dari error and trial tadi, saya mencatat beberapa hal yang bikin gagal. Satu hal yang pasti adalah, BUKAN SOAL RESEP. Mau pakai resep donat kentang atau resep a la JCo, nggak ada masalah. Dua-duanya sama enaknya. Di sisi lain, dua-duanya juga bisa jadi mala petaka kalau beberapa hal dasar nggak diperhatikan.
Yang membedakan dari berbagai resep donat (yang ada di luar sana) adalah teksturnya, kok. Atau varian rasanya kalau memang menambahkan bahan utama lain ke dalam adonan, misalnya donat ubi ungu akan berbeda rasanya (ya iyalaah) dengan donat ubi jalar biasa. Kembali lagi ke selera kita, lebih suka yang mana.
Jadi nggak ada istilah pakai resep A dijamin anti gagal atau pakai resep B pasti bakal mengembang sempurna. Pakai resep mana saja, kalau tekniknya benar pasti hasilnya BAGUS. 😃💗
Tips dan Trik
Bahan Berkualitas Baik
Hmm, ini terjadi beberapa hari yang lalu sama seorang teman. Adonan donatnya gagal ngembang, gaes! Rasanya ingin kutarik dia ke donat-gagal-ngembang-club aja seperti kita 😂.
Tapi kemudian dia cerita kalau si adonan butuh waktu lama untuk mengembang. Lama bangeeet. Kira-kira kenapa? Aku sih curiga raginya sudah nggak aktif. Meski baru beli dari toko kalau kemasannya ada sedikit bocor dan dibiarkan terlalu lama, biasanya ragi jadi nggak aktif. Dan ketika dipakai, ya jelas adonannya nggak ngembang.
Jadi memastikan semua bahan dalam kondisi baik dan berkualitas baik, memang perlu juga. Supaya adonan kita ngembang sempurna dan menghasilkan donat yang menul.
Hmm, ini terjadi beberapa hari yang lalu sama seorang teman. Adonan donatnya gagal ngembang, gaes! Rasanya ingin kutarik dia ke donat-gagal-ngembang-club aja seperti kita 😂.
Tapi kemudian dia cerita kalau si adonan butuh waktu lama untuk mengembang. Lama bangeeet. Kira-kira kenapa? Aku sih curiga raginya sudah nggak aktif. Meski baru beli dari toko kalau kemasannya ada sedikit bocor dan dibiarkan terlalu lama, biasanya ragi jadi nggak aktif. Dan ketika dipakai, ya jelas adonannya nggak ngembang.
Jadi memastikan semua bahan dalam kondisi baik dan berkualitas baik, memang perlu juga. Supaya adonan kita ngembang sempurna dan menghasilkan donat yang menul.
Menguleni Hingga Kalis Elastis
Ini memang butuh banyak pengorbanan dan lengan yang pegal sih ya 😂 tapi hasilnya akan sepadan kok. Untuk 250 gram tepung, biasanya membutuhkan 15 menit untuk kalis elastis. Yang dimaksud kalis elastis tuh ketika adonan direntangkan dengan bantuan jemari kita, adonan akan setipis kertas dan tembus udara (seperti di foto).
Artinya, gluten di tepung terigu sudah bekerja dengan baik dan siap ke tahap selanjutnya untuk proofing.
Window pane test hanya bisa diraih (ceilah "diraih" 😂) ketika semua bahan baku bagus kualitasnya dan adonan diadoni dengan benar. Saya sih jarang "membanting" adonan donat dan roti karena khawatir glutennya malah rusak. Yang saya lakukan adalah melakukan gerakan seperti mengucek baju. Jadi, adonan yang sudah tercampur rata saya letakkan di meja dapur yang bersih dan beralaskan baking mat dan mulai mengadoni sambil melakukan gerakan berputar.
Atau, tetap letakkan adonan di dalam baskom dan uleni dengan tangan kanan sementara tangan kiri memutar baskom. Kebayang nggak nih, kira-kira? HIhihi.
Adonan yang kalis elastis berarti adonan tidak mudah sobek sehinggan mudah direntangkan seperti di foto.
Ini memang butuh banyak pengorbanan dan lengan yang pegal sih ya 😂 tapi hasilnya akan sepadan kok. Untuk 250 gram tepung, biasanya membutuhkan 15 menit untuk kalis elastis. Yang dimaksud kalis elastis tuh ketika adonan direntangkan dengan bantuan jemari kita, adonan akan setipis kertas dan tembus udara (seperti di foto).
Artinya, gluten di tepung terigu sudah bekerja dengan baik dan siap ke tahap selanjutnya untuk proofing.
Window pane test hanya bisa diraih (ceilah "diraih" 😂) ketika semua bahan baku bagus kualitasnya dan adonan diadoni dengan benar. Saya sih jarang "membanting" adonan donat dan roti karena khawatir glutennya malah rusak. Yang saya lakukan adalah melakukan gerakan seperti mengucek baju. Jadi, adonan yang sudah tercampur rata saya letakkan di meja dapur yang bersih dan beralaskan baking mat dan mulai mengadoni sambil melakukan gerakan berputar.
Atau, tetap letakkan adonan di dalam baskom dan uleni dengan tangan kanan sementara tangan kiri memutar baskom. Kebayang nggak nih, kira-kira? HIhihi.
Adonan yang kalis elastis berarti adonan tidak mudah sobek sehinggan mudah direntangkan seperti di foto.
Waktu Proofing
Proofing sendiri adalah proses fermentasi donat atau pengistirahatan adonan dalam waktu tertentu. Biasanya di resep, disertakan berapa lama waktu proofingnya. Diikuti saja supaya donatnya mengembang. Tapi juga bisa disesuaikan dnegan kondisi di rumah masing-masing karena tiap rumah kan beda suhunya ya. Semakin hangat, biasanya adonan lebih cepat mengembang.
Biasanya proofing dilakukan sebanyak dua kali. Saat adonan sudah kalis elastis, kemudian dirounding (dibulatkan) lalu disimpan kembali ke dalam baskom dan ditutup dengan lap basah yang sudah diperas.
Proofing kedua dilakukan ketika adonan sudah dibagi dan ditimbang
Proofing sendiri adalah proses fermentasi donat atau pengistirahatan adonan dalam waktu tertentu. Biasanya di resep, disertakan berapa lama waktu proofingnya. Diikuti saja supaya donatnya mengembang. Tapi juga bisa disesuaikan dnegan kondisi di rumah masing-masing karena tiap rumah kan beda suhunya ya. Semakin hangat, biasanya adonan lebih cepat mengembang.
Biasanya proofing dilakukan sebanyak dua kali. Saat adonan sudah kalis elastis, kemudian dirounding (dibulatkan) lalu disimpan kembali ke dalam baskom dan ditutup dengan lap basah yang sudah diperas.
Proofing kedua dilakukan ketika adonan sudah dibagi dan ditimbang
Cara Menggoreng
Cara menggoreng donat ini memang agak tricky, sih. Dulu Mama saya pernah mengajari menggoreng donat dengan minyak banyak agar matang sempurna. Sekarang, setelah saya banyak membaca dan belajar pada banyak teman baker, rupanya menggoreng donat nggak harus memerlukan banyak sekali minyak kok. Tipsnya apa saja, kurangkum di sini ya:
Cara menggoreng donat ini memang agak tricky, sih. Dulu Mama saya pernah mengajari menggoreng donat dengan minyak banyak agar matang sempurna. Sekarang, setelah saya banyak membaca dan belajar pada banyak teman baker, rupanya menggoreng donat nggak harus memerlukan banyak sekali minyak kok. Tipsnya apa saja, kurangkum di sini ya:
- Untuk hasil terbaik, bisa menggunakan minyak goreng padat (berbentuk seperti margarin) agar donat tidak terlalu berminyak. Tapi kalau tidak ada, gunakan minyak goreng biasa. Pastikan minyak goreng yang baru, bukan bekas pakai.
- Pastikan minyak dalam keadaan panas tapi tidak terlalu panas. Sebelum mulai menggoreng, tes dnegan menaburi sedikit saya tepung terigu ke dalam wajan. Jika sudah cukup panasnya, terigu akan langsung berbuih.
- Api harus pas, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.
- Gunakan wajah dengan permukaan yang datar (seperti di foto) agar warna cokelatnya rata dan cantik.
- Tidak perlu banyak dibalik ya, Buk Ibuk. Sabar saja tunggu permukaannya cokelat, baru dibalik. Gunakan sumpit untuk membalik adonan agar bentuk donat terjaga.
- Donat juga tidak perlu disiram-siram. Kalau dari awal prosesnya sudah benar, dia akan matang sempurna.
- Tiriskan donat (angkat menggunakan sumpit), lalu letakkan di wadah beralas tisu penyerap minyak.
- Donat bisa langsung dihias jika sudah dingin betul (bersuhu ruang).
- Jika masih ada donat yang belum dimakan, letakkan donat pad awadah plastik food grade, tutup rapat.
- Jika ingin membekukan donat, goreng donat tidak sampai cokelat. Angkat, tiriskan, biarkan uap panasnya hilang lalu kemas dan simpan di freezer. Jika suatu saat diperlukan, keluarkan dari freezer, diamkan hingga bersuhu ruang lalu kembali goreng atau letakkan di microwave.
Trik Agar white Ring pada Donat Keluar
Dulu, awal belajar membuat donat (seperti yang sudah saya ceritakan) istilah white ring ini sama sekali nggak saya kenal. Asal donat ngembang dan matang sempurna, sudah oke. Tapi belakangan ini, Buk Ibuk yang pintar baking itu meributkan soal white ring ini, wkwkwk. Kata mereka, kalau sudah ada white ring, donat kita berarti sempurna. Lol.
Lalu dimulailah percobaan dari Buk Ibuk penggemar donat club (wkwkwk) untuk menghasilkan donat yang ada white ring-nya. Ada yang berhasil, banyak pula yang berjatuhan 😂.
Jadi apa sih sebetulnya white ring ini?
White ring adalah lingkaran putih yang melingkari bagian samping donat (lihat foto). Banyak yang bilang white ring didapat ketika semua proses membuat donat sudah benar (adonan kalis elastis, bahan baku yang bagus hingga proses proofing yang sesuai),, nyatanya banyak yang sudah mengikuti langkah dengan benar tapi white ring tetap saja tidak keluar. Hehehe.
Setelah menyimak dan praktik sendiri, akhirnya saya tahu gimana caranya supaya si white ring keluar. Ah, sederhana saja, kok.Ternyata white ring didapat dari cara menggoreng yang sudah kita bahas tadi.
Dulu, awal belajar membuat donat (seperti yang sudah saya ceritakan) istilah white ring ini sama sekali nggak saya kenal. Asal donat ngembang dan matang sempurna, sudah oke. Tapi belakangan ini, Buk Ibuk yang pintar baking itu meributkan soal white ring ini, wkwkwk. Kata mereka, kalau sudah ada white ring, donat kita berarti sempurna. Lol.
Lalu dimulailah percobaan dari Buk Ibuk penggemar donat club (wkwkwk) untuk menghasilkan donat yang ada white ring-nya. Ada yang berhasil, banyak pula yang berjatuhan 😂.
Jadi apa sih sebetulnya white ring ini?
White ring adalah lingkaran putih yang melingkari bagian samping donat (lihat foto). Banyak yang bilang white ring didapat ketika semua proses membuat donat sudah benar (adonan kalis elastis, bahan baku yang bagus hingga proses proofing yang sesuai),, nyatanya banyak yang sudah mengikuti langkah dengan benar tapi white ring tetap saja tidak keluar. Hehehe.
Setelah menyimak dan praktik sendiri, akhirnya saya tahu gimana caranya supaya si white ring keluar. Ah, sederhana saja, kok.Ternyata white ring didapat dari cara menggoreng yang sudah kita bahas tadi.
Resep Donat Kentang
Ini masih perlu nggak sih? Wkwkwk. Ya habisnya sudah BUANYAK BANGET (udah buanyak pake banget pula 😂) resep donat yang beredar di Facebook, Instagram dan Youtube. Semuanya resepnya anti gagal kok, kalau kita memerhatikan tips yang sudah saya berikan ini.
Jujur saja, saya juga pakai takaran kira-kira. Hahaha. Kalau punya kentang tinggal sebiji pun ya tetap aja bikin donat dan hasilnya lezat kok 😋. Jadi jangan takut mencoba berbagai resep yang ada ya.
Untuk yang baru pertama kali bikin donat, saya sarankan bikin setengah resep dari resep yang saya berikan ini biar nggak kaget sewaktu nguleninya.
Bahan :
500 gram tepung terigu
100 gram kentang, kukus, kupas kulitnya dan haluskan
80 gram gula pasir (atau bisa ditambah hingga 100 gram)
1/2 sdt garam
100 gram mentega atau margarin
27 gram susu bubuk putih (satu sachet)
11 gram fermipan
180-200 ml susu UHT dingin atau air es (dituang sedikit demi sedikit dan disesuaikan dengan adonan)
2 butir kuning telur (biasanya saya pakai 3 kuning telur, tapi jumlah cairan dikurangin)
Minyak goreng untuk menggoreng
Aneka topping : gula halus, gula palem, meses, keju dan sebagainya
Cara Membuat :
1. Dalam mangkuk adonan yang bersih dan kering, masukkan tepung, gula dan fermipan. Aduk hingga rata.
2. Masukkan kentang yang sudah dihaluskan dan bergantian dengan kuning telur, aduk sambil dituang susu UHT dingin sedikit demi sedikit. Uleni hingga tercampur rata.
3. Uleni hingga kalis. Smapai tahap ini biasanya adonan akan sedikit lebih ringan.
4. Beri garam dan mentega sedikit demi sedikit. Uleni hingga kalis elastis.
5. Lakukan window pane test. Jika sudah, rounding adonan dan diamkan di mangkuk sekitar 40 menit hingga adonan mengembang dua kali lipat.
6. Kempiskan adonan. Bagi dan timbang sesuai berat yang diinginkan (sedang 30-40 gram/buah atau besar 50 gram). Bulatkan kembali, tata di loyang bertabur terigu. Atau bisa diletakkan di kertas kue agar mudah dilepas saat memasukkan ke dalam wajan.
7. Tutup kembali dengan lap (kering) dan biarkan 15 menit.
8. Panaskan minyak di dalam pan. Goreng donat (jangan terlalu banyak memasukkan adonan ke dalam pan). Goreng sesuai tips di atas.
9. Angkat dan tiriskan hingag bersuhu ruang.
10. Donat siap dihias.
Begitu ya.
Sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Salam,
Dyah Prameswarie
Jujur saja, saya juga pakai takaran kira-kira. Hahaha. Kalau punya kentang tinggal sebiji pun ya tetap aja bikin donat dan hasilnya lezat kok 😋. Jadi jangan takut mencoba berbagai resep yang ada ya.
Untuk yang baru pertama kali bikin donat, saya sarankan bikin setengah resep dari resep yang saya berikan ini biar nggak kaget sewaktu nguleninya.
Bahan :
500 gram tepung terigu
100 gram kentang, kukus, kupas kulitnya dan haluskan
80 gram gula pasir (atau bisa ditambah hingga 100 gram)
1/2 sdt garam
100 gram mentega atau margarin
27 gram susu bubuk putih (satu sachet)
11 gram fermipan
180-200 ml susu UHT dingin atau air es (dituang sedikit demi sedikit dan disesuaikan dengan adonan)
2 butir kuning telur (biasanya saya pakai 3 kuning telur, tapi jumlah cairan dikurangin)
Minyak goreng untuk menggoreng
Aneka topping : gula halus, gula palem, meses, keju dan sebagainya
Cara Membuat :
1. Dalam mangkuk adonan yang bersih dan kering, masukkan tepung, gula dan fermipan. Aduk hingga rata.
2. Masukkan kentang yang sudah dihaluskan dan bergantian dengan kuning telur, aduk sambil dituang susu UHT dingin sedikit demi sedikit. Uleni hingga tercampur rata.
3. Uleni hingga kalis. Smapai tahap ini biasanya adonan akan sedikit lebih ringan.
4. Beri garam dan mentega sedikit demi sedikit. Uleni hingga kalis elastis.
5. Lakukan window pane test. Jika sudah, rounding adonan dan diamkan di mangkuk sekitar 40 menit hingga adonan mengembang dua kali lipat.
6. Kempiskan adonan. Bagi dan timbang sesuai berat yang diinginkan (sedang 30-40 gram/buah atau besar 50 gram). Bulatkan kembali, tata di loyang bertabur terigu. Atau bisa diletakkan di kertas kue agar mudah dilepas saat memasukkan ke dalam wajan.
7. Tutup kembali dengan lap (kering) dan biarkan 15 menit.
8. Panaskan minyak di dalam pan. Goreng donat (jangan terlalu banyak memasukkan adonan ke dalam pan). Goreng sesuai tips di atas.
9. Angkat dan tiriskan hingag bersuhu ruang.
10. Donat siap dihias.
Begitu ya.
Sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Salam,
Dyah Prameswarie
Waaa anakku Azril lagi suka praktik bikin donat nih. Thanks tip kece badainya. Cobain ah
BalasHapusAku tuh kalau makan donat kampung atau donat kentang ini, nggak cukup dua, bisa tiga atau lebih :)
BalasHapussatu-satunya makanan /cemilan yang ku bisa rakus makannya.
Pernah coba bikin sendiri, tapi trus kapok karena malas nungguin adonannya ngembang.
Beli aja atau pesan sama orang minta dibikinin, hahahaha.
Makasih Mbak Dy. Aku doyan banget sama donat. Cuma selama ini masih setengah berhasil haha. Aku catet resepnya ya :D
BalasHapusWah makasih banyak ilmunya Bun.. aku sempet kapok bikin donut saking sering nya gagal hahah.. bookmark yaaa resepnya
BalasHapusSeneng baca blognya Dydie 🥯
BalasHapus